Tangis kesedihan alam membasahi keringnya dirimu
Gelak tawa makin mengiringi usainya hidup ini
Manusia-manusia saling melempar tanggung jawab untuk mengasuhmu yang kian renta
Namun kau tetap tegar dan kukuh melindungi kebiadaban-kebiadaban mereka
Seakan kau tak pedulikan mereka yang terus berusaha mencabut jantungmu
Meski ajal sudah di depan mata, kau naungi kami, beludak-beludak tak tahu diri
Kami yang mencabik-cabik keindahanmu
Dan merenggut keperawanan-keperawanan hutanmu
Kini kau diam tak berkutik,
Kala bencana membinasakan anak dan cucu kami
Bukan salahmu, kami jadi korban
Tapi salah mereka yang tak mau tahu tentangmu
Ku berharap kau dapat tersenyum lagi untuk kami…
Surabaya, 16 Desember 2007
Ryan Krisna Hadi
No comments:
Post a Comment