Monday, February 22, 2010

FANATIC

Elfana adalah seorang fotomodel terkenal, baru saja ia dilanda permasalahan dalam hubungannya dengan Surya pacarnya sehingga Elfana memutuskan untuk berpisah. Untuk menghilangkan rasa sakit hatinya Elfana menenggelamkan diri dalam gemerlap dunia malam di club, yang jelas-jelas di luar kebiasaannya, ia menenggak minuman hingga tak sadarkan diri, dan ia tak pernah tahu apa yang terjadi malam itu karena terlalu banyak menenggak alkohol.

Semua ini berawal ketika ia terbangun dari malam ia memutuskan hubungan dengan Surya. Sejak hari itu Elfana selalu dicekam oleh mimpi-mimpi yang selalu saja mengganggunya, ia selalu bermimpi tentang seorang pria misterius yang tampaknya tak asing baginya, pria itu seolah-olah ingin berkata sesuatu, namun suara dan sosok dari pria itu masih kabur. Mimpi itu selalu membangunkan Elfana pada tengah malam, yang membuatnya tidak terjaga hingga pagi menjelang.

Semenjak peristiwa-peristiwa tersebut Elfana kehilangan pamornya sebagai diva di dunia modeling. Hasil dari foto-fotonya tidak pernah tampak bagus, ada saja hal yang membuat foto-fotonya selalu tampak buruk. Hasil fotonya selalu tampak under atau over, kadang terdapat flare-flare atau orbs janggal yang memperburuk hasil fotonya.

Segalanya menjadi semakin buruk ketika mimpi-mimpi Elfana tampak semakin jelas, pria misterius itu semakin jelas sosoknya, namun Elfana masih saja tidak ingat siapa pria dalam mimpinya itu. Pada mimpi berikutnya pria itu mengeluarkan kamera DSLR nya untuk mengambil gambar Elfana, namun Elfana merasa sangat canggung dan ketakutan, blitz-blitz menyala tak berhenti menyilaukan matanya, dan membuat Elfana sontak terbangun dari tidurnya. Keesokan harinya, Elfana merasa sangat penasaran tentang siapa pria misterius yang selalu hadir dalam mimpinya, entah ada angin apa, ia mencoba membuka kembali buku tahunan SMA nya, dan benar ia melihat foto seorang pria yang benar-benar mirip dengan pria misterius dalam mimpinya, Doga Prayoga namanya, seorang siswa yang berprestasi, kutu buku dan tidak memiliki banyak teman di sekolahnya.

Elfana berpikir sejenak, merenung mengingat kembali masa-masa SMA nya, ia berpikir keras untuk mengingatnya, Elfana memang tidak mengenal Doga, namun kabarnya Doga sangat mengagumi kecantikan Elfana, dan sering secara diam-diam ia mengambil gambar Elfana untuk dijadikan koleksi pribadinya. Elfana terus berpikir apa sebenarnya kaitan Doga dengan mimpi-mimpinya selama ini.

Tahu lebih banyak mengenai Doga, memancing kejadian-kejadian janggal lainnya yang terus mendera hidup Elfana. Doga tidak hanya hadir dalam mimpi Elfana, namun kini ia juga kerap kali muncul dalam malam-malam gelap Elfana. Pada suatu malam ketika Elfana hendak tidur, lampu kamar telah dipadamkannya, namun tiba-tiba blitz kamera menyala ke arahnya, ia sontak kaget dan berteriak, blitz-blitz kamera semakin menyala menjepretnya secara bergantian, dan samar-samar tampak Doga yang penuh luka di kepala dan sekujur tubuhnya. Elfana berlari meninggalkan apartemennya dengan pakaian seadanya, dan menyambar kunci mobilnya untuk pergi, ia tak tahu kemana harus pergi, namun satu yang ada di pikirannya jauh-jauh dari apartemennya saat itu, baru beberapa kilometer Elfana menyetir tampak sosok Doga berlumuran darah di jok belakang mobilnya dari spion depan mobilnya, Elfana langsung membanting stir dan hampir saja menabrak pohon, ia langsung berlari meninggalkan mobilnya dan berlari sekuat tenaga, ia terus berlari dan akhirnya tersandung oleh sesuatu dan membuatnya jatuh dan pingsan.

Keesokan harinya Elfana terbangun dari pingsan dengan kepala terluka, ia pusing namun mencari apa yang menyandungnya semalam, dan ia menemukan kamera DSLR, ia mencoba melihat isinya dan ia terkejut karena kamera tersebut berisi banyak foto yang diambil secara diam-diam. Elfana pun membawa kamera tersebut dan kembali ke apartemennya, ia membuka kembali buku kenangan SMA nya untuk mencari alamat Doga, dan ia langsung menuju ke kediaman keluarga Doga. Firasat Elafana selama ini benar, keluarga Doga bercerita bahwa Doga telah dinyatakan meninggal dunia dan pencarian terhadap mayatnya tidak berhasil dan hanya ditemukan robekan pakaiannya di tepi jurang, dugaan polisi kala itu, Doga melakukan bunuh diri dengan melompat ke dalam jurang. Elfana semakin dicekam oleh perasaan takut, dan mencoba mencari tahu kaitan kematian Doga dengan dirinya hingga arwah Doga terus menghantuinya.

Malam hari sekembalinya dari kediaman Doga, Elfana kembali mengalami kejadian mencekam yang sama, namun kali ini lebih jelas dan lebih membuat Elfana lebih ketakutan. Karena saat blitz-blitz kamera yang menghantuinya menyala, disertai dengan flashback memorinya yang hilang saat ia sedang mabuk berat, seolah ingatan itu kembali dengan tiba-tiba namun terpotong-potong.

Dalam ingatannya itu muncul kejadian saat :

“Saat itu Elfana dalam keadaan mabuk berat, namun ia menolak bantuan teman-teman wanitanya yang akan memapahnya keluar dari pub, dan dengan sempoyongan Elfana mencari parkiran mobilnya sendirian, kebetulan Doga ada di sana saat itu, ia merasa begitu terpana melihat Elfana, Doga yang menaruh hati pada Elfana dengan cekatan segera mengulurkan tangannya untuk menolong Elfana yang hampir terjatuh, Elfana tak sengaja memuntahi pakaian Doga, kemudian ia mendorongnya hingga Doga jatuh terduduk dan kepalanya menghantam mobil orang lain hingga alarmnya menyala, berulang kali Doga mencoba menolong namun berulang kali juga Elfana bertindak kasar pada Doga. Hingga Elfana tiba di mobilnya dan mencoba memasukkan kunci ke lubang kunci mobilnya namun gagal, Doga saat itu menolong membukakan pintu mobil Elfana, kemudian Elfana masuk kemudian tertidur di dalam mobil, Doga yang saat itu berada di situ menyalakan mobil dan mengantar Elfana pulang. Di tengah perjalanan Elfana mual dan ingin muntah, Doga memapahnya keluar mobil untuk muntah, dan tanpa disadari kamera DSLR Doga terjatuh di pinggiran jalan tersebut. Lalu mereka melanjutkan perjalanan dengan keadaan Elfana yang masih dalam pengaruh alkohol.

Setibanya di apartemen milik Elfana, Doga memapah Elfana hingga ke ruangannya, namun di dalam apartemen telah ada Surya, pacar Elfana yang menunggu dengan cemas kedatangan kekasihnya, Surya yang kalap salah sangka dengan perbuatan Doga, ia pun segera menghajar Doga tanpa ampun di luar apartemen Elfana, karena terbawa emosi Surya tanpa sengaja menghantam kepala Doga dengan balok kayu seadanyaa hingga Doga tewas. Surya kebingungan karena Doga tidak bernafas, ia segera memasukkan mayat Doga ke bagasi Elfana, lalu membawanya pergi kemudian membuangnya ke dalam jurang yang begitu dalam, kemudian Surya segera membersihkan segala barang bukti yang ada.”

Tersentak dengan terkuaknya kejadian itu Elfana langsung menghubungi Surya, namun tak ada jawaban dari teleponnya. Elfana bergegas menuju apartemen Surya, namun tidak ada seorangpun di sana. Elfana merasa frustasi bercampur dengan emosi yang begitu memuncak, namun ia juga kehabisan akal mencari dimana Surya berada. Samar-samar muncullah sosok Doga di ujung lorong apartemen, ia menunjuk ke arah luar jendela apartemen kemudian menghilang, Elfana terpaku ketakutan, namun ia memberanikan diri untuk menuju lorong untuk melihat keluar jendela, dan ia melihat gedung bar, kemudian ia teringat bahwa Surya sering sekali menghabiskan malamnya di tempat tersebut, bergegaslah Elfana ke sana untuk menemukan Surya. Setibanya di bar tersebut, Elfana langsung mencari Surya berada, ia menemukan Surya sedang setengah mabuk dan bersama wanita-wanita penghibur di bar tersebut, Elfana segera melabraknya, menarik Surya keluar dari bar itu dan segera menginterogasinya tentang perbuatannya pada Doga, sontak Surya kaget dan berkelit, namun karena didesak terus maka mengakulah Surya. Takut dilaporkan pada polisi Surya segera mengajak paksa Elfana masuk ke dalam mobilnya, Elfana berontak meronta sekuat tenaga, namun Surya lebih kuat dan berhasil memaksa Elfana masuk ke dalam mobilnya. Surya mengancam akan membunuh Elfana jika melaporkan kejadian itu pada orang lain. Elfana bersikeras ingin turun dari mobil itu, terjadilah pertikaian yang cukup hebat antara keduanya, yang mengakibatkan mobil melaju kencang tak terkendali dan akhirnya menabrak pembatas jalan, menerobos hingga jatuh ke jurang yang dalam.

Beberapa saat kemudian Surya tersadar dari pingsan, saat itu masih dini hari, dia mendapati Elfana tidak lagi bernafas di sisinya, ia begitu ketakutan segera keluar dari mobil dan berpikir untuk melarikan diri, namun yang didapati di sekitarnya hanyalah hutan dan bukit-bukit yang terjal, tanpa dapat berpikir panjang Surya berlari menjauhi tempat kejadian, ia terus berlari hingga menemukan jalan raya yang sangat sepi. Surya berusaha mencari pertolongan dari mobil yang lewat, ia berulangkali melambai pada pengemudi-pengemudi yang jarang lewat, namun malang dating kepadanya, seorang pengemudi mabuk menabraknya hingga tak sadarkan diri lagi.

Suryapun tersadar dari pingsannya, namun ia benar-benar terkejut karena ia lumpuh total, bahkan bicara dan menggerakkan satu jarinya pun ia tak sanggup. Surya berada di rumah sakit yang tak dikenalnya dengan keadaan lumpuh total, di sisi kanannya terduduk Elfana dengan raut wajah pucat, dari seluruh lubang wajahnya mengeluarkan darah hitam yang begitu mengerikan. Dan di sisi kiri tempat tidurnya terbaring Doga dengan wajah pucat terkulai dan telinga dan luka di kepalanya tak henti-henti mengeluarkan darah. Dicekam ketakutan yang bertubi-tubi selama berjam-jam membuat ajal ikut menjemput Surya.

Hingga kini kisah kematian seorang pemuda bernama Surya, yang meninggal beberapa jam setelah sadar dari komanya masih menjadi misteri yang tak pernah terungkap, begitu pula mayat Doga dan Elfana yang hingga kini tak pernah diketemukan.

No comments: