Ini bukan sekedar sebuah pujian
Melainkan kenyataan yang ingin kusampaikan
Layaknya cermin di hadapanmu
Aku diam tak berkutik memuja keindahanmu
Jika boleh ku bertanya, pernahkah cermin berbohong?
Kau boleh mengutuk setiap abjad yang tercipta oleh lidahku
Silakan tutup telingamu dan pejamkan matamu
Tapi, lidahku lurus tidak bercabang, yang hanya berpaut dengan apa yang kupandang
Bagaimanapun, kau tetap bunga yang berseri
Yang tak pernah layu dari hari ke hari
Maka izinkanlah aku mengagumi keelokan parasmu
Yang membuat hati kecilku meronta tuk milikimu
Tenanglah, aku sedang tidak dimabuk asmara
Namun dirimu seolah menjadi candu yang tak terduga
Yang semerbak mewangi
Di kala ku sedang mencari
Jakarta, 25 - 7 - 2008
00:00 WIB
Ryan 08'
No comments:
Post a Comment