Tuesday, August 24, 2010

Bintang

Lama sudah tak kusaksikan beribu bintang berbaris sesak memenuhi legamnya langit saat itu

Mengingatkan pada malam indah yang tak terlupakan

Di mana segitiga yang bersemi kala itu membuat suatu perasaan yang unik

Tentangku yang mencintai dirinya yang tak mencitaiku

Dan kehendak yang sedikit kupaksakan ke dalam perasaanmu yang hambar pada diriku

Ku hanya ingin sedikit menyibak masa lalu yang pernah menjebak

Tanpa ada segelintir niat untuk memperbaiki kesalahan yang kubuat


Memang saat itu aku tersisih oleh asmara ombak yang berbuih

Namun kini ku sadar untuk belajar dari masa lalu ku yang liar

Dan semua kesalahpahaman antara aku, dirimu dan dia

Antara nurani, logika dan nafsu yang kita miliki


Entah salah siapa, atau mungkin hanya cinta buta menyapa

Yang kadang meluluhkan hati setiap insan yang sedang mencari

Semua dapat merasakan yang telah terjadi sebagai pelajaran

Dusta pun akan selalu beriring pada tiap hati yang berpaling


Bintang, kau hanya membuatku menguak masa-masa itu

Karena itulah kau jera untuk datang dan mendera

Keindahan cahaya mu, menyamarkanmu

Pada bualan kepalsuan yang hanya berasal dari bulan


Tapi kemunculanmu tetap kunanti

Untuk menemani malam-malamku yang sepi

23 : 24

Jakarta, 28 Juli 2008

Ryan Krisna Hadi


Aku Benci Menunggu

Ku masih beradu dengan bangku tua ini

Mengernyitkan dahi dan bertanya pada air

Kapankah kau mengalirkan perasaan itu

Ataukah hanya khayalku yang terlalu tinggi

Kau lupa ataukah tak bisa

Ku menunggu tuk’ tahu jawabnya

Hingga hilang kesabaran ini dibuatnya

Sehingga kuuntai kalimat yang biasa

Jarum jam menusuk-nusuk hati ini

Seakan meminta yang tak kupunya

Hanya ini yang bisa kucoba

Untuk sejenak membuang bosan yang ada

Aku memang payah

Selalu merasa salah

Padahal belum tentu alurnya

Kau memang seperti berlian

Yang bisa membuatku selalu menunggu

Dan sabar untuk selalu memandangmu

Walau tak mampu tuk membawamu

Pupus sudah penantianku malam ini

Kurasa semua kan sia-sia belaka

Menunggumu memalingkan wajahmu

Dan tersenyum menyapaku

Aku benci menunggu, menunggumu yang selalu tak tentu

Kurasa kau pun begitu, jika aku tak menentu

23 : 30

29 Juli 2008

Ryan Krisna Hadi

No comments: